Titrasi Asam Basa
Tujuan
Menentukan
konsentrasi larutan NaOH berdasarkan volume NaOH melalui percobaan titrasi asam
dan basa.
Dasar Teori
Titrasi adalah
pengukuran suatu larutan yang belum diketahui dengan melakukan larutan standar.
Titrasi asam basa adalah proses pengukuran konsentrasi suatu larutan
berdasarkan reaksi asam basa.
Alat dan Bahan
1. Statif
2. Buret
3. Erlenmeyer
4. Corong
5. Silinder ukur
6. Pipet tetes
7. 1 mol NaOH
8. HCl
9. Indikator PP
Cara Kerja
1. Rangkai alat-alat titrasi.
2. Masukkan larutan NaOH ke dalam buret dan masukkan
larutan HCl ke dalam erlenmeyer, lalu tambahkan 3 atau 4 tetes indikator PP ke
dalam larutan HCl.
3. Teteskan larutan NaOH yang ada didalam buret ke
dalam larutan HCl yang telah ditambahkan indikator PP sambil diputar-putar.
4. Amati peristiwa yang terjadi dan hentikan putaran
bila larutan berubah warna menjadi merah muda.
5. Catat volume NaOH yang terpakai dan lakukan
percobaan sebanyak 3 kali.
Hasil Pengamatan
Percobaan
|
Larutan
HCl
|
Larutan
NaOH
|
Konsentrasi
NaOH
|
||||
V awal
|
V rata-rata
|
V awal
|
V akhir
|
V terpakai
|
V rata-rata
|
||
1
|
10 ml
|
10 ml
|
50 ml
|
48,2 ml
|
1,8 ml
|
2,2 ml
|
0,45 ml
|
2
|
10 ml
|
50 ml
|
47,9 ml
|
2,1 ml
|
|||
3
|
10 ml
|
50 ml
|
47,3 ml
|
2,7 ml
|
Pertanyaan
1. Tulislah persamaan reaksi dari percobaan titrasi
HCl dengan NaOH!
2. Berapa konsentrasi NaOH?
3. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan kesalahan
pada percobaan titrasi?
4. Mengapa percobaan dilakukan berulang kali?
Jawaban
1. Persamaan
reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O
Reaksi
ion : H+ + OH- H2O
2. 0,45
3. Kurangnya ketelitian pada saat mengukur volume larutan,
kesalahan dalam memilih indikator, dll.
4. Agar tidak terjadi kesalahan pada hasil percobaan.
Kesimpulan
1. Bahwa penetapan kadar larutan asam dan basa dapat
dilakukan melalui percobaan titrasi.
2. Harus memilih indikator yang tepat agar larutan
dapat berubah warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar